Senin, 11 April 2011

Wanita yang masuk neraka

Kemudian Nabi s.a.w. bersabda: Dan adapun empat jenis wanita yang berada di neraka ialah:
1. Perempuan yang jelek (jahat) mulutnya terhadap suaminya, jika suaminya pergi, maka ia tidak menjaga dirinya dan jika suaminnya datang ia memakinya (memarahinya).
2. Perempuan yang memaksa suaminya untuk memberi apa yang ia tidak mampu.
3. Perempuan yang tidak menutupi dirinya dari kaum lelaki dan keluar dari rumahnya dengan menampakkan perhiasannya dan memperlihatkan kecantikannya (untuk menarik perhatian kaum lelaki).
4. Perempuan yang tidak mempunyai tujuan hidup kecuali makan, minum dan tidur dan ia tidak senang berbakti kepada Allah, RasulNya dan suaminya.
Menutup seluruh badan kecuali muka dan kedua-dua belah tangan.
Islam menentukan batas yang harus (boleh) dibuka iaitu muka dan dua tapak tangan, manakala bahagian lainnya pula wajib ditutup. 
Tidak memakai pakaian yang ketat.
Antara tujuan menutup aurat untuk mengelak daripada berlakunya fitnah. Sekiranya wanita itu berpakaian ketat hingga jelas kelihatan potongan badan dan bahagian anggota tubuh badannya, maka keadaan ini boleh menimbulkan fitnah yang berakhir dengan pelbagai bentuk jenayah yang dikutuk 
Pakaian yang tidak menyerupai pakaian lelaki.
Abu Hurairah meriwayatkan: "Rasulullah melaknat orang lelaki yang berpakaian perempuan dan orang perempuan yang berpakaian lelaki."

Jumat, 08 April 2011

Makanan Khas Piyaman

Makanan yang biasa di jumpai di desa piyaman antara lain:
  • Puli tempe : Nasi yang di beri obat puli di tumbuk menjadi kenyal lalu di potong tumbu besar di sajikan dan di santap bareng dengan tempe bacem sungguh nikmat dan unik rasanya.
  • Tempe Manding : Tempe yang di buat lamtro kecil(Manding)di bacem dengan bumbu khas parutan kelapa muda,untuk lauk bersama sambel mentah.
  • Jangan lombok Ijo : Sayur santan kental dengan bahan tempe kedelai di potong dadu,petai,rambak(krupuk kulit),cabai hijau dan sedikit cabai rawit,cocok dengan nasi merah yang masih hangat,bikin kita semakinberliangan air mata!!!!!!!!!
  • Krecek Telo : Camilan gurih  yang di buat dari bahan ketela yang sudah di rebus,di iris dadu dan di rendam semalaman,di tiriskan dan di jemur sampai kering.Kemudian di goreng siap untuk camilan smbl minum teh hangat.
  • Thiwul : Thiwul adalah makanan yang terbuat dari tepung tapoika ( ketela)di buat butiran - butiran kecil,di campur gula putih dan merah di kukus.Di sajikan dengan parutan kelapa muda.
  • Cemplon : seperti combro jabar,dari ketela basah yang di parut,di bikin adonan di campur parutan kelapa muda dan bumbu tentunya,di cetak bulat-bulat sebesar isi kepalan tangan,di isi dengan gula atau mesis coklat,di goreng.
  • Tape Gronjol : Tape yang di buat dari bahan ketela kering (gaplek) yang di potong dadu kecil-kecil,di bungkus dengan daun pisang,rasanya manis renyah. 
  • Sambel Cabuk : sambel yang bi buat dari wijen hitam sangrai di tumbuk dengan cabai,garam bawang,dan di beri daun sembukan,di kukus dengan daun pisang dan di rebus samapi matang.

Senin, 14 Maret 2011

Lesungan Desa Piyaman

Lesungan di desa Piyamn sangatlah menakjubkan bagi warga Piyaman,Mereka juga sangat antusias menggunakan Lesungan sebagai Kesenan di desa Piyaman.Seni Lesungan di desa Piyaman juga pernah di perlombakan antar desa.Banyak ibuk-ibuk yang juga mengikuti kesenian lesungan ini,bunyi dari lesungan ini juga sangat menyenangkan.banyak anak-anak yang juga menyukai kesenian ini.Bagi siapapun yang ingin melihat kesenian ini dapat mengunjungi di dusun kami Piyaman,Wonosari,Gunungkidul atau bisa juga di desa saa Pakeljaluk,Piyaman,Wonosari.

Dalang cilik

GUNUNGKIDUL – Sebanyak 5000an gambar dari tokoh pewayangan dan aksi dua dalang cilik meriahkan peringatan Hari Kartini yang dipusatkan di SDN II Karangrejek Wonosari Gunungkidul, Sabtu (19/4) kemarin. Dari peringatan RA Kartini yang dikemas secara tradisional para pelajar diajak mendekatkan diri terhadap nilai seni budaya melalui pelestarian wayang kulit.

Pertunjukan wayang dengan didukung penampilan waranggono (sinden) dan Niaga (wiyaga-red) dari siswa-siswa SD Siraman Wonosari dua dalang cilik Rosiansyah Dharma Pratama alias Ki Dalang Sansan dari SD Wiladeg Karangmojo bergantian dengan Ki Dalang Juang Perkasa siswa kelas VI SD Kanisius II Wonosari tampil memukau. Keduanya mengangkat isu lakon bahaya narkoba dan pentingnya anak bangsa memiliki tekad menempuh pendidikan seperti riwayat RA Kartini.

Dalam memainkan wayang, kedua dalang cilik ini tampak kompak dan saling bekerjasama. Manakala satu dalang giliran memainkan wayang, satu dalang berperan sebagai pelayan dalang mempersiapkan tokoh demi tokoh pewayangan yang akan dijogetkan.
GUNUNGKIDUL – Sebanyak 5000an gambar dari tokoh pewayangan dan aksi dua dalang cilik meriahkan peringatan Hari Kartini yang dipusatkan di SDN II Karangrejek Wonosari Gunungkidul, Sabtu (19/4) kemarin. Dari peringatan RA Kartini yang dikemas secara tradisional para pelajar diajak mendekatkan diri terhadap nilai seni budaya melalui pelestarian wayang kulit.

Pertunjukan wayang dengan didukung penampilan waranggono (sinden) dan Niaga (wiyaga-red) dari siswa-siswa SD Siraman Wonosari dua dalang cilik Rosiansyah Dharma Pratama alias Ki Dalang Sansan dari SD Wiladeg Karangmojo bergantian dengan Ki Dalang Juang Perkasa siswa kelas VI SD Kanisius II Wonosari tampil memukau. Keduanya mengangkat isu lakon bahaya narkoba dan pentingnya anak bangsa memiliki tekad menempuh pendidikan seperti riwayat RA Kartini.

Dalam memainkan wayang, kedua dalang cilik ini tampak kompak dan saling bekerjasama. Manakala satu dalang giliran memainkan wayang, satu dalang berperan sebagai pelayan dalang mempersiapkan tokoh demi tokoh pewayangan yang akan dijogetkan.

GUNUNGKIDUL – Sebanyak 5000an gambar dari tokoh pewayangan dan aksi dua dalang cilik meriahkan peringatan Hari Kartini yang dipusatkan di SDN II Karangrejek Wonosari Gunungkidul, Sabtu (19/4) kemarin. Dari peringatan RA Kartini yang dikemas secara tradisional para pelajar diajak mendekatkan diri terhadap nilai seni budaya melalui pelestarian wayang kulit.

Pertunjukan wayang dengan didukung penampilan waranggono (sinden) dan Niaga (wiyaga-red) dari siswa-siswa SD Siraman Wonosari dua dalang cilik Rosiansyah Dharma Pratama alias Ki Dalang Sansan dari SD Wiladeg Karangmojo bergantian dengan Ki Dalang Juang Perkasa siswa kelas VI SD Kanisius II Wonosari tampil memukau. Keduanya mengangkat isu lakon bahaya narkoba dan pentingnya anak bangsa memiliki tekad menempuh pendidikan seperti riwayat RA Kartini.
Dalam memainkan wayang, kedua dalang cilik ini tampak kompak dan saling bekerjasama. Manakala satu dalang giliran memainkan wayang, satu dalang berperan sebagai pelayan dalang mempersiapkan tokoh demi tokoh pewayangan yang akan dijogetkan.

Kamis, 10 Maret 2011

Mie jawa Piyaman

Sebagian dari pedagang mie jawa seperti mbah Wito,lebih memilih berjualan di kampungnya sendiri.mbah wito sudah berjulan mie sejak tahun 1942.yaitu ketika ketika indonesi msih di jajah jepang.kala itu mbah wito masih menggunakan pikulan dri desa kedesa.Sebelum di Gunung kidul mbah Wito pernah berjulan di Prambanan,Yogyakarta.Sejak masih muda mbah Wito sudah menularkan keahlianya kepada semua orang yang ingin belajar.Biasanya dia di pinjami selama sepuluh hari di warung di warung mi untuk menularkan ilmu memasak.pedagang mi Jawa asal Piyaman asl Piyaman sudah tersebar di kota-kota besar,Seperti jakarta dan sekitarnya,Surabaya hingga pulau Sumatra biasanya pulang setahun sekali pada mudik Lebaran.Kehadiran pedaang mi Jawa menjadi satu aset yang menyokong pembangunan desa.

Desa Piyaman

Desa Piyaman terbagi menjandi beberapa desa antara lain :Piyaman I,Piyaman II,Pakeljaluk,Ngerboh i,Ngerboh Ii,Kemorosari I,Kemorosari II,Ngemplek,Budegan i,Budegan Ii,Pakel Rejo.Piyaman juga mempunyai luas tanah kering 389,9 dan luas bangunan 222,9.Sejak empat generasi terakhir desa piyaman wonosari gunungkidul,telah terserat arus perdagangan mie jawa.Sebanyak 600 keluarga atau sepertiga dari total warga di desa tersebut mengantungkan hidup dari total penjualan mi khas Demang Wanapawira, dirowangi Nyi Niti, semadi ing sangisoring wit ringin putih kang eyub, yaiku wit ringin kang mapan ing tengahing Alas Nangka Dhoyong. Nyi Gadhung Mlathi mapan ing wit iku (dhanyang panguwasa Alas Nangka Dhoyong). Demang Wanapawira lan Nyi Niti wus rila yen mengkone dimangsa Nyi Gadhung Mlathi uger titah mbukak alas dadi kutha praja bisa kasembadan. Ana sawenehing banaspati kang ngreridhu Demang Wanapawira lan Nyi Niti kang lagi samadi, nanging bisa ditelukake. Nyi Gadhung Mlati marani saklorone. Dumadi peperangan rame antarane Nyi Gadhung Mlathi lan Nyi Niti. Marga ora ana kang kasoran, mula padha ngadani pirembagan. Nyi Gadhung Mlati menehi palilah alase bisa dibukak didadekke kutha praja kanthi sarat: digawekke sajen Mahesa Lawung. Uwit panggone Nyi Gadhung Mlathi ora pikantuk ditegor lan Gadhung Mlati diwenehi panguripan dumadi dhanyang penunggu; yaiku roh kang njaga masyarakat mengkone. Nanging, Nyi Gadhung Mlati njaluk supaya digawekke sesajen saben taune minangka wujud panjagane masyarakat sing bakal ngenggoni alas iku mengkone. Nyi Niti nyarujuki panjaluke Nyi Gadhung Mlathi. Dene Nyi Gadhung Mlathi banjur mrentah para lelembut supaya nyengkuyung ngewangi pagawean mbukak alas supaya gancar anggone nandangi.
gunungkidul.Hingga kini sejarah ketertrikan warga desa piyaman terhadap profesi pedagang mie jawa masih menjadi misteri.Satu hal yang pasti,profesi sebagai pedangan mie jawa selalu di tularkan atau di wariskan turun temurun dari orang tua kepada anak-anaknya.Pada gambar tersebut adalah gambar Ki Demang Wonopawiro.Beliau merupakan demang paling muda dan di hormati oleh demang-demang lainya karena ke beranianya.Beliau mendapat tugas membabat hutan untuk di jadikan pusat kabupaten.Tidak sedikit rintangan dan godaan yang di hadapi Ki Demang WonoPawiro.Namun dengan kegigihannya dan keuletanya dia terus melanjutkan tugas yang di embanya.berkat bantuan dan rakyat piyaman yang mencintainya,Ki Demang berhasil mengubah hutan yang angker menjadi pusat kota yang ramai.

Minggu, 06 Maret 2011

Tumis Daun Pepaya

Bahan-Bahan:
  • Daun Pepaya 5-6 Lembar,Rebus,Tiriskan
  • Daun Pandan 1 lembar,Iris halus
  • Jahe Secukupnya
  • Flaen Tuna
  • Serai 2 batang,ambil bagian putihnya,iris halus
  • Daun Jeruk 4 lembar,iris halus
  • Daun Bawang 2 batang,iris halus
  • Daun Kemangi secukupnya
  • Kaldu Bubuk 1/2 sdt
  • Garam secukupnya dan minyak goreng 3 sdm
Bumbu Halus:
  • Cabai merah 5 buah
  • Cabai rawit 8 buah
  • Bawang merah 5 butir
  • Bawang putih 2 siung
Cara Membuat:
  • Campur ikan tuna,garam,jahe,lengkuas,daun salam dan serai.Kukus hingga matang,Angkat,suwir kasar sisihkan.
  • Iris kasar daun pepaya yang telah di rebus,sisihkan.
  • Panaskan minyak goreng,tumis daun pandan hingga harum.
  • Masukan bumbu halus,Jahe,Serai,daun Jeruk,dan Daun Kunyit.
  • Tambahkan garam dan kaldu bubuk,masak hingga bumbu meresap.
  • Masukan daun kemangi,aduk sebentar.Angkat.
  • Sajikan.